Rabu, 21 Desember 2011

Contoh Makalah Bahasa dan Berbahasa


BAHASA DAN BERBAHASA
oleh   : Mustyka




Hakikat Bahasa
Para pakar linguistik deskriptif mendefinisikan bahasa sebagai “satu sistem lambang bunyi yang berifat arbitrer,” yang kemudiaan lazim ditambah dengan “yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.”(Chaer,1994).

Fungsi-fungsi Bahasa
Bahasa adalah alat interaksi sosial, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan ( Chaer, 1995). Wardhaugh (1972) seorang pakar sosiolinguistik mengatakan bahwa fungsi bahasa adalah alat komunikasi manusia, baik lisan maupun tulisan. Fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yang menurut Kinneavy disebut fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, dan fungsi entertainment. (Michel, 1967 : 51.). fungsi bahasa tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1.      Fungsi ekspresi adalah fungsi untuk mengungkapkan perasaan senang, benci, kagum, marah dan sebagainya.
2.      Fungsi Informasi adalah fungsi untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada orang lain.
3.      Fungsi eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelskan suatu hal, perkara, dan keadaan.
4.      Fungsi persuasi adalah penggunaan bahasa yang bersifat mempengaruhi atau mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu secara baik-baik.
5.      Fungsi entertainment adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur,  menyenangkan, atau memuaskan perasaan batin.
Bahasa digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari dan perilaku kehidupan manusia sangat luas dan beragam, oleh karena itu fungsi-fungsi bahasa sangat banyak sesuai dengan banyaknya perilaku kehidupan manusia serta keperluan manusia dalam kehidupan.



Struktur Bahasa
Struktur membahas menyangkut masalah hubungan antara unsur-unsur didalam satuan ujaran, misalnya fonem dengan fonem didalam kata, antara kata dengan kata didalam frase, atau juga antara frase dengan frase didalam kalimat. Dalam linguistik generatif transformasi, struktur itu sama dengan tata bahasa. Sedangkan tata bahasa itu sendiri tidak lain dari pada pengetahuan penutur suatu bahasa mengenai bahasanya, yang lazim disebut dengan kompetensi. Kemudian kompetensi ini akan dimanfaatkan dalam pelaksanaan bahasa (perfomansi) yaitu berupa bertutur atau pemahaman akan tuturan. Lalu, didalam pelaksanaan bahasa itu, linguistik generatif transformasi menyodorkan adanya konsep struktur dalam (deep structure) dan adanya struktur luar (surface structure).
a.       Tata  bahasa
Menurut teori linguistik generatif-transformasi setiap tata bahasa suatu bahasa terdiri dari tiga buah kompenen, yaitu komponen fonologi, komponen sintaksis, dan komponen semantik. Namun, untuk bisa memahami ketiga komponen itu perlu dipahami dulu konsep struktur dalam dan struktur luar.
b.      Struktur-Dalam dan Struktur-Luar
Struktur dalam adalah struktur kalimat itu secara abstrak yang berada didalam otak penutur sebelum kalimat itu diucapakn. Sedangkan struktur luar adalah struktur kalimat itu ketika diucapkan yang dapat kita dengar sehingga bersifat konkret. Otak kita memiliki satu peringkat representasi yang abstrak untuk kalimat yang kita lahirkan. Representasi struktur dalam yang abstrak ini dihubungkan dengan rumus-rumus transformasi dengan representasi struktur luar yaitu kalimat-kalimat yang kita dengar atau kita lahirkan.






Perhatikan bagan berikut.

STRUKTUR-LUAR
(Representasi fonetik kalimat)
 

Mulut
 

Rumus-rumus Transformasi
Otak


STRUKTUR-DALAM
(Representasi dalam : Abstrak)
Untuk Memahami bagan tersebut, simaklah dua kalimat berikut :
(1)   Murid itu mudah diajar
(2)   Murid itu senang diajar
Kalimat (1) dan kalimat (2) memiliki struktur luar yang sama
Kalimat (1)
K
FN                                              FV

N                        Art                   A                     V
                Murid                      itu               Mudah              diajar

Kalimat (2)
K
FN                                              FV

N                        Art                   A                     V
                Murid                      itu               Senang              diajar

Keterangan      :
K         = Kalimat
FN       = Frase Nominal
FV       = Frase Verbal
A         = Adjektiva
Art       = Artikel

Dari kedua diagram pohon diatas, memang secara struktural telah sama persis. Namun, kita sebagai penutur bahasa indonesia dapat perbedaan. Kedua kalimat itu sama-sama sebagai akibat “murid itu diajar”, tetapi ada dua pihak yang berlainan. Pada kalimat (1) yang mengalami sesuatu yang mudah adalah orang yang mengajar (pengajar) murid itu, sedangkan kalimat (2) yang merasakan senang adalah murid, bukan pengajar. Suatu bahasa yang memadahi harus mampu memberi keterangan struktural mengapa kedua kalimat itu berbeda sebagaimana yang dirasakan penutur asli bahasa itu. Sebuah fakta yang sangat penting mengenai bahasa manusia yang tidak dapat diterangkan dengan teori-teori tradisonal lain tentang hakikat tata bahasa. Fakta tersebut adanya struktur dalam yang tidak dapat kita amati secara langsung karena berada didalam otak.
c.       Komponen Tata Bahasa
Setiap tata bahasa menurut linguistik generatif transformasi dibangun oleh tiga buah komponen, yaitu komponen sintaksis, komponen semantik, dan komponen fonologi. Berikut ini bagan untuk memahai ketiga komponen tersebut.










Text Box: Representasi
Fonetik (bunyi)




 
(MULUT)
STRUKTUR LUAR
BUNYI                                                                   Komponen
                                                                                 Fonologi
Text Box: Representasi
Fonetik (bunyi)

 




Komponen
Sintaksis
 
Text Box: PF Struktur Luar(OTAK)
Struktur                                             Komponen Semantik
Dalam
Text Box: Representasi
Semantik Text Box: Rumus-rumus Transformasi

 

Text Box: Rumus-rumus SemantikText Box: PF Struktur Dalam
 



Text Box: LeksikonText Box: Rumus-rumus Struktur frase




Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa komponen sintaksis dan komponen semantik berada didalam otak, dan merupakan struktur dalam. Sedangkan komponen fonologi sebagian berada pada struktur-dalam (yakni rumus-rumus fonologisnya) dan sebagian berada pada luar struktur (yakni representasi fonetiknya). Tampak juga kalau struktur-luar berada di mulut, sedangkan struktur dalam berada di otak.


1.      Komponen Sintaksis
Sintaksis adalah urutan dan organisasi kata-kata (leksikon) yang membentuk frase dalam kalimat dalam suatu bahasa menurut aturan atau rumus dalam bahasa itu. Tugas utama komponen sintaksis adalah menentukan hubungan atau pola-pola bunyi bahasa itu dengan makna-maknanya dengan cara mengatur urutan kata-kata yang membentuk frase atau kalimat itu agar sesuai dengan makna yang diinginkan oleh penuturnya. Contoh kalimat :
(i)        Kuda itu menendang petani itu.
Sebagai penutur bahasa indonesia dengan kompetensinya mengenai bahasa indonesia yang telah dinuranikan akan mampu menentukan hal berikut :
a.       Kalimat (i) diatas kalimat yang berterima, baik, dan lengkap.
b.      Kalimat (i) terdiri dari beberapa kata
c.       Dalam kalimat (i) itu, kata kuda adalah sebuah nomina, kata menendang adalah verba, kata petani adalah nomina, dan kata itu adalah menunjuk sesuatu yang bermaksud.
d.      Pemenggalannya
-          Kuda itu/ menendang petani itu
Setiap penggalan dari kalimat (i) diatas, yang berupa kuda itu dan menendang petani itu disebut frase. Kuda itu merupakan frase nomina dan menendang petani itu berkategori frase verbal. Selanjutnya frase menendang petani itu kalau dianalisis lebih jauh akan terdiri dari verba (menendang) dan frase nomina (petani itu), sehingga kalimat (i) tediri dari bagian-bagian FN(frase Nomina) + V (verba) + FN. Berikut hierarki kalimat tersebut
1
K (Kalimat)
2
FN
FV
3
N
Art
V
FN
4
Kuda
itu
menendang
N
Art
5
petani
Itu

Dari bagan tersebut terlihat bahwa komponen sintaksis membentuk suatu kalimat berdasarkan urutan dan organisasi kata-kata yang diatur oleh rumus struktur frase (SF) dan leksikon. Secara hierarki kalimat diatas dibentuk dengan langkah menurut rumus (R) sebagai berikut :
R1       : K                                           FN + FV
R2       : FN                                         N + (A) + Art
R3       : FV                                         V + FN
R4       : Art                                         itu, ini
R5       : N                                           kuda, petani, tikus
R6       : A                                           marah, sedih
R7       : V                                           menendang, memukul

Penanda Frase (PF) struktur-dalam dan PF struktur-luar kalimat diatas sama, sehingga mudah untuk dipahami. Namun dalam prakteknya banyak kalimat yang PF struktur-dalam dan PF struktur-luarnya berbeda seperti kalimat (1) dan (2). Untuk sampai pada PF struktur-luar, maka PF struktur dalam harus mempunyai kaidah-kaidah atau rumus transformasi. Dengan rumus transformasi PF struktur-dalam itu diubah menjadi PF struktur luar yang dapat diterima secara gramatikal. Meski diterima dalam bentuk gramtikal belum tentu diterima dalam semantik. Jadi agar dapat diterima, peranan komponen semantik diperlukan disini.
2.      Komponen Semantik
Teori linguistik generatif transfrmasi standar mengakui bahwa makna suatu kalimat sangat bergantung pada beberapa faktor yang saling berkaitan lainnya. Faktor itu antara lain (a) makna leksikal kata yang membentuk kalimat, (b) urutan kata dalam organisasi kalimat, (c) intonasi, cara kalimat diucapkan atau dituliskan, (d) konteks situasi tempat kalimat itu diucapkan, (e) kalimat sebelum dan sesudah yang menyertai kalimat itu, (f) faktor-faktor lain. Contoh kalimat berikut jika dilafalkan dengan intonasi berbeda akan berbeda maknanya.
(1)   Kucing/ makan tikus mati
(2)   Kucing makan/ tikus mati
(3)   Kucing makan tikus/ mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar